Pengontrol Pompa Kebakaran untuk diesel adalah alat pemadam kebakaran lainnya yang digunakan untuk pemadam kebakaran.
Pompa kebakaran yang digerakkan oleh listrik diberikan sinyal dari sakelar tekanan untuk menghidupkan pompa kebakaran. Selalu ada satu panel kontrol per pompa api untuk alasan keamanan.
Pengontrol Pompa Kebakaran dapat dibagi menjadi diesel - dan pengontrol pompa kebakaran listrik, dan karena pengontrol pompa kebakaran selalu spesifik untuk hanya satu pompa pemadam kebakaran - mereka tidak pernah digabungkan. Mereka dirancang untuk mengontrol dan memantau pompa kebakaran, memenuhi persyaratan yang dijelaskan oleh standar pengontrol pompa-api. Kebanyakan pengendali pompa kebakaran disertifikasi dan didaftar oleh otoritas sertifikasi, seperti FM- Factory Mutual, UL-Underwriters Laboratories atau VdS - Vertrauen durch Sicherheit dll. Pengontrol terletak di ruang pompa kebakaran dan biasanya dalam kontak visual dengan pompa kebakaran untuk melihat mereka beroperasi. Pengontrol pompa-api memantau status operasi dan dalam kasus kebakaran, pengontrol akan menerima sinyal dari sakelar tekanan dan memulai pompa kebakaran. Jika sistem dupleks (2 pompa kebakaran) diaktifkan pompa tugas akan diaktifkan karena tidak. 1 karena sakelar tekanan memiliki titik setel yang lebih tinggi dibandingkan dengan pompa siaga. Pengontrol kebakaran adalah kabel yang gagal-aman, dan jika kabel kontrol kendur, pompa kebakaran akan hidup. Pengontrol biasanya akan mengoperasikan pompa dalam kondisi hidup / manual mati secara otomatis. Setelah pompa kebakaran dimulai melalui pengontrol, manajer fasilitas harus pergi ke rumah pompa dan mematikan pompa secara manual. Ini untuk memastikan bahwa alasan aktivasi diketahui, dan juga untuk mencegah pompa dimatikan jika kepala sprinkler masih beroperasi.